Sorry Kita Tak Sejalan

Sorry Kita Tak Sejalan

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,

TRIBUNLOMBOK.COM - Chord gitar lagu Sorry yang dipopulerkan oleh Netral, dengan lirik reff: kita tak sejalan, sepertinya kita tak sepaham.

Chord Kunci Gitar dan Lirik Lagu Sorry - Netral.

Bm F# G# E F#Bm       F#           G#  E    F#sekarang cinta bukanlah sahabat bagikuBm  F#         G#      E    F#sekarang kita berdua telah jadi musuhBm      F#           G# E   F#kata sayang sepertinya juga telah hilangBm    F#         G#         E    F#mereka pergi angkat kaki jauh dari siniBm F# G# E F#  2x* Reff

Bm      F#              G#   Sorry... kita tak sejalan Esepertinya kita tak sepahamBm     F#      Bm  sorry... sorryBm       F#         G#     E    F#sekarang aku berkawan dengan kesepianBm       F#   G#        E     F#  sekarang kita berdua sependeritaanBm       F#            G#  E    F#  belajar mengenal cinta arti kata sayangBm  F#         G#            E    F#    smoga esok lebih baik dari hari iniBm F# G# E F#  2x* Reff

Bm      F#              G#  Sorry... kita tak sejalan Esepertinya kita tak sepahamBm     F#      Bm  sorry... sorryBm      F#              G#  Sorry... kita tak sejalan Esepertinya kita tak sepahamBm     F#      Bm  sorry... sorryG# Bb-Bm E F# 4xBm F# G3 E 2x* Reff

Bm      F#              G#  Sorry... kita tak sejalan Esepertinya kita tak sepahamBm     F#      Bm  sorry... sorryBm      F#              G#  Sorry... kita tak sejalan Esepertinya kita tak sepahamBm     F#      Bm  sorry... sorryBm F# G# E F#Bm F# G# E F#sorry... sorry... sorryBm F# G# E F#sorry...Bm F# G# E F#sorry... sorry... sorry

Baca juga: Chord Gitar Lagu Cinta Gila - Netral: Cinta Memang Gila Tak Kenal Permisi

Baca juga: Chord Gitar Lagu Utuh - Tangga: Ku Akui Sesungguhnya Aku Berpura-pura

We're doing our best to make sure our content is useful, accurate and safe.If by any chance you spot an inappropriate comment while navigating through our website please use this form to let us know, and we'll take care of it shortly.

Mengapa kita tak pernah melihat bayi merpati?

Jika berkunjung ke kota-kota apa saja di Eropa terutama, besar kemungkinan kita menemukannya di setiap sudut: merpati, burung urban yang paling khas.

Para sahabat kita itu, berbulu abu, putih, hitam, dan coklat yang menggangguk-anggukan kepalanya saat hinggap atau berjalan di atas trotoar, tembok, sandaran-sandaran bangku atau jembatan dan bangunan, mendekut - mengeluarkan bunyinya yang khas, menjatuhkan kotoran dan bulu-bulu tua.

Sumber gambar, Free Casters l CC by 2.0

Tetapi ada sesuatu yang ganjil mengenai merpati. Kita melihat mereka tua dan bergerak tertatih-tatih, matang dan bijaksana, muda dan sedikit bengal, bermain kuat-kuatan dengan lalu lintas. Tapi toh tidak pernah kita melihat bayi mereka.

Kami bertanya kepada Anda, pembaca kami, meminta pendapat Anda di media sosial. Kami juga melakukan sedikit riset. Dan inilah yang kami dapatkan.

Gagasan yang bagus. Tetapi seperti yang dengan tepat ditunjukkan oleh Jennifer Austin, Kelly Mahan dan beberapa, jawabannya berakar pada merpati itu sendiri.

Merpati liar - yang kita lihat di berbagai kota - adalah keturunan dari merpati karang, dan pada dasarnya tetap burung yang sama. Selera mereka mungkin jadi sedikit lebih kosmopolitan, tetapi ketika urusannya reproduksi mereka masih setia pada tradisi nenek moyang burung merpati karang yang liar itu, yang sangat berahasia jika menyangkut lokasi sarang mereka.

Merpati karang Columbia Liva suka membangun sarangnya di tepian di tubir tebing. "Dalam keadaannya yang alami dan liar," kita dikasih tahu oleh oleh William Yarrell dalam A History of British Birds, alias Sejarah Burung-Burung Inggris, burung merpati karang "mendiami batu-batu tinggi di sekitar tepian laut, di rongga-rongganya, dan di sanalah mereka lebih banyak menghabiskan waktunya."

Di pulau Orkney, Skotlandia, Inggris, misalnya, ahli Ornitologi abad ke 19 mengamati bahwa merpati karang "sangat banyak, berkembang biak di celah-celah batu, tetapi sarang mereka ditempatkan pada kedalaman sedemikian rupa yang membuat upaya untuk mencapai mereka jadi mustahil.

Sumber gambar, Nishanth Jois l CC by 2.0

Di pulau Shetland, Skotlandia, ada yang mencatat bahwa merpati batu menduduki "gua-gua bawah tanah yang dalam, yang mulutnya mengarah ke laut."

Di masa lalu ketika manusia menghabiskan sebagian besar waktunya sekitaran gua dan ongkang-ongkang kaki, tak seorang pun akan mengedipkan kelopak mata saat melihat bayi merpati.

Bahkan, penggalian sebuah gua di Gibraltar menunjukkan, manusia Neanderthal suka sekali makan merpati –jauh sebelum manusia modern mencapai Eropa. Jauh di kemudian hari, Neanderthal punah dan Homo Sapiens mengambil alih kawasan yang sama. Ternyata mereka juga melakukan perjamuan dengan daging merpati. Pada zaman prasejarah dulu, mungkin sekali bahwa bayi merpati tidak hanya gampang terlihat di sekitar, tapi juga di menu santapan.

Tapi kini, dengan tidak adanya tebing yang curam, jurang berbatu dan gua-gua yang pengap di kota-kota manusia modern, merpati liar harus berbuat sesuatu, membangun sarangnya di tempat terkucil apapun yang mereka bisa dapatkan, tempat tersembunyi yang dapat mereka temukan: menara gereja, bangunan terlantar, atau bagian bawah dinding jembatan.

Alison Goggin hanya pernah melihat merpati bayi sekali saja, "di retakan sebuah tangga batu" di Puri Carmarthen di Wales. "Mungkin mereka suka dengan keamanan tempat terpencil yang membuat mereka sulit dilihat dan dijamah" katanyadi halaman Facebook BBC Earth.

Sumber gambar, Ingrid Taylar l CC by 2.0

Karena kita tidak sering memasuki tempat-tempat seperti itu kita tidak akan sering bisa melihat isi dari sarang merpati.

Mungkin justru bagusnya begitu. Seperti yag digambarkan Sarah Rochelle dengan sopan, "Tampang mereka memang jelek sekali."

Bagaimana merpati muda yang baru beranjak akil balig? Benarkah kita melihat mereka?

Ya, memang. Merpati yang baru mulai bisa terbang ada di mana-mana, tetapi tidak mudah untuk diidentifikasi. Ini terutama karenabayi merpati, seakan malu pada penampilan mereka, tinggal di sarang untuk waktu yang sangat lama: periode hidup di sarang, sejak menetas hingga mulai terbang biasanya berlangsung lebih dari 40 hari, kira-kira dua kali lipat dari kebnyakan burung-burung taman.

Sumber gambar, Ingrid TaylarCC by 2.0

Selama periode itu, para induk –dan bapak memberi makan anak-anaknya dengan suapan "susu tanaman" yang kaya protein dan lemak. Jadi ketika anak0-anak itu akhirnya terbang meninggalkan sarang, mereka sepenuhnya sudah besar dan hampir tidak bisa dibedakan dari merpati dewasa.

Betapapun, dengan mata yang tajam, masih mungkin untuk mengenali merpati yang beranjak dewasa tapi masih remaja.

Merpati pada usia itu tidak memiliki kilapan hijau dan ungu di sekitar leher dan cere (bagian yang tumbuh di atas paruh)nya akan berwarna abu-abu kemerahan pink abu-abu bukan putih terang seperti pada merpati dewasa.

"Siapa tahu, , ketika Anda menatap seekor merpati hinggap di tepi jendela atau di bawah bangku taman, bisa jadi itu adalah bayi merpati yang sedang menyamar," tulis Brian Waas.

Sumber gambar, Thomas QuineCC by 2.0

Betapapun, lepas dari langkanya penampakan bayi merpati, banyak juga yang tergolong mujur.

Di balkon saudara perempuan dari Gwen Obertuck, di Jerman, misalnya, ada sepasang merpati yang bersarang. Amy Dunkley bisa menonton seluruh siklus hidup merpati dari jendela kamar tidurnya. "Indah sekali," katanya.

Tepian jendela-jendela besar di luar salah satu perpustakaan di University of Texas di Austin merupakan tempat yang cocok bagi merpati untuk bersarang, catat Toni Salazar Loftin.

Dan bulan lalu, Judi Mcintosh menjumpai seekor bayi merpati - "penuh bulu, sebagian sangat halus " – di sela tumpukan kompos di kebunnya di Hampshire, Inggris.

"Kami berbincang sebentar, lalu saya pergi agar kedua orang tua bayi merpati itu bisa mengambil alih tugas mengasuh anak," tulisnya. "Bayi merpati itu sudah tak ada ketika saya kembali beberapa jam kemudian. Saya harap semuanya berlangsung baik-baik saja."

Anda bisa membaca artikel ini dalam versi bahasa Inggris berjudul Why don't you ever see baby pigeons? serta berbagai artikel sejenis di BBC Earth.

Lirik Lagu Fourtwnty – Tak selalu Indah

Tak selalu cinta itu indah

Tak selalu berakhir bahagia

Cerita antara kau dan aku

Kesalahanmu yang pernah ada

Memaksa ku tuk membuka hatiku

Mencari yang jauh lebih indah

Indah darimu diluar sana

Jangan paksakan sebuah cinta

Saat ini kita telah terpisah

Dan tak mungkinkah lagi bersama

Perpisahan adalah jawaban

Hanya aku yang bias mengerti kamu

Jangan paksakan sebuah cinta

Jangan paksakan sebuah cinta

Lirik Lagu Fourtwnty – Tak selalu Indah

Lirik Lagu Fourtwnty – Tak selalu Indah